Pengertian Shutter Speed - Blog & Articles Mark Design - Jasa Pembuatan Website Surabaya Jakarta

Pengertian Shutter Speed

Shutter speed, atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai kecepatan rana, merupakan salah satu faktor yang membentuk segitiga eksposur. Kecepatan rana mengacu pada berapa lama rana kamera terbuka dan memungkinkan cahaya mencapai sensor. Jadi, semakin cepat Anda memilih kecepatan rana, semakin cepat sensor kamera dan semakin sedikit cahaya yang didapat, itulah sebabnya di ruangan gelap dan Anda menggunakan kecepatan rana cepat, foto bisa gelap atau kurang pencahayaan.

Hal sebaliknya berlaku saat kecepatan rana lambat digunakan, atau semakin lambat kecepatannya, semakin banyak cahaya yang mengenai sensor, karena rana tetap terbuka lebih lama. Shutter speed yang lambat akan membuat gambar yang dihasilkan lebih cerah (jika diambil terlalu lama, bisa over eksposure), namun dampak paling signifikan yang sering terjadi dengan shutter speed yang terlalu lama adalah foto yang kita ambil sangat pendek. rawan kabur karena getaran tangan kita.

Berdasarkan fakta tersebut, lahirlah teori kecepatan rana yang ideal agar ketika kita memotret dengan tangan (sejuknya berpegangan tangan), gambar tetap tajam dan tanpa blur. Untuk menghindari foto buram, kita harus memperhitungkan bahwa kecepatan rana adalah 1 per panjang fokus lensa yang kita gunakan (1 / focal length). Jadi misalnya kita menggunakan lensa 50mm, shutter speed yang ideal adalah 1/50s, tapi sayangnya rumus tersebut berlaku jika kita menggunakan kamera full frame, jika kita menggunakan kamera full frame. Kamera APSC dipengaruhi oleh crop factor, perubahan nilai kecepatan rana.

Berikut adalah keuntungan saat kita menggunakan kecepatan rana pada kecepatan tinggi (Kecepatan Tinggi) dan kecepatan rendah (Kecepatan lambat):

Dengan kecepatan tinggi kita dapat membekukan transisi Apa yang dimaksud dengan pembekuan gerakan? Saat kita mengatur kecepatan rana yang cepat, atau dalam beberapa kasus kecepatan rana bisa sangat cepat, pergerakan subjek mungkin terhenti atau terhenti (motion freeze), misalnya seperti saat kita memotret orang yang berlari dengan kecepatan 1/1000s. , maka pada gambar yang kita buat dapat kita lihat gerakan orang tersebut berhenti atau tampak tidak bergerak.

Namun foto setidaknya dapat menunjukkan kepada kita bahwa dengan kecepatan rana yang memadai kita dapat menangkap pergerakan subjek yang kita potret. Sebaliknya, jika kita menggunakan kecepatan rana lambat, keuntungannya adalah kita dapat membuat jejak cahaya saat kita memotret jalan atau lalu lintas di malam hari. Karena rana terbuka untuk waktu yang lama, cahaya yang dipancarkan oleh kendaraan yang lewat akan membentuk jejak cahaya.

Untuk bisa mendapatkan foto dengan jejak cahaya seperti ini, saya menggunakan kecepatan rana lambat, mungkin hingga 10-15 detik, jika di kamera akan seperti 15” , jadi bagian Bagian lain dari foto masih tajam dan tidak buram , kita harus menggunakan tripod untuk menopang kamera. Pastikan untuk menggunakan pengatur waktu atau kabel pelepas rana agar kamera tidak goyang saat Anda menekan tombol rana.

Dan itulah pengertian singkat tentang Shutter speed dalam fotografi. Dan bagi anda yang membutuhkan jasa fotografi professional, anda dapat menghubungi Fifteen Indonesia studio untuk para Fotografer profesional , kami menyediakan studio unik surabaya , studio foto surabaya , studio foto tradisional , studio foto murah , selain itu kami juga menyediakan jasa rental photo studio , rental photo studio surabaya , sekolah foto surabaya.